Beranda | Artikel
Membaca dengan Hafalan atau dengan Mushaf?
Sabtu, 18 Oktober 2014

Membaca dengan Hafalan atau dengan Mushaf?

Mana yang lebih utama, membaca al-Quran dengan hafalan ataukah dengan melihat mushaf?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Ada pendapat ulama dalam masalah ini,

Pertama, membaca al-Quran dengan melihat mushaf, lebih utama dibandingkan dengan hafalan. Karena membaca dengan mushaf berarti kita melihat al-Quran. Dan ini memiliki nilai tersendiri. Mengingat umumnya orang membaca dengan melihat mushaf, hatinya bisa lebih konsentrasi merenungkan apa yang dia baca. Ini merupakan mayoritas ulama.

Ketika seseorang sama sekali tidak melihat mushaf, dikhawatirkan termasuk memboikot al-Quran. Allah berfirman,

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآَنَ مَهْجُورًا

Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan”. (QS. al-Furqon: 30)

Berdasarkan ayat ini, Imam Ibnul Jauzi menjelaskan,

وينبغي لمن كان عنده مصحف أن يقرأ فيه كل يوم أيات يسيرة لئلا يكون مهجوراً

Selayaknya bagi orang yang memiliki mushaf untuk membacannya dengan melihat mushaf beberapa ayat setiap hari. Agar tidak termasuk menjadikan al-Quran sesuatu yang diacuhkan. (al-Adab as-Syar’iyah, Ibn Muflih, 2/300).

Kedua, menimbang mana yang lebih bisa khusyu. Jika membaca melalui hafalan bisa lebih khusyu dan lebih bisa merenungkan isi al-Quran maka hafalan lebih utama, dan sebaliknya. Ini merupakan pendapat Ibnu Katsir, An-Nawawi dan beberapa ulama lainnya.

Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,

وقال بعض العلماء : المدار في هذه المسألة على الخشوع، فإن كان الخشوع أكثر عند القراءة عن ظهر قلب، فهو أفضل، وإن كان عند النظر في المصحف أكثر، فهو أفضل،

Sebagian ulama mengatakan, inti dari masalah ini adalah khusyu. Jika dia bisa lebih khusyu ketika membacanya melalui hafalan, maka ini lebih afdhal. Namun jika dengan melihat mushaf bisa lebih khusyu, maka itu lebih afdhal.

فإن استويا، فالقراءة نظراً أولى، لأنها أثبت، وتمتاز بالنظر إلى المصحف. قال الشيخ أبو زكريا النواوي -رحمه الله-  في التبيان: الظاهر أن كلام السلف وفعلهم محمول على هذا التفصيل

Jika sama khusyunya, maka membaca dengan melihat ke mushaf lebih baik, karena lebih konsentrasi dan fokus dengan melihat ke arah mushaf. Imam an-Nawawi mengatakan dalam at-Tibyan, ‘Yang benar, bahwa keterangan para ulama dan praktek mereka, dipahami sesuai rincian ini.’ (Fadhail al-Quran, Ibnu Katsir, hlm. 136).

Allahu a’lam.

Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/23658-membaca-dengan-hafalan-atau-dengan-mushaf.html